Studi terbaru menunjukkan, usia anggota klub lari ternyata rata-rata 20 tahun lebih panjang daripada mereka yang tidak pernah lari.
Murah, sehat. Itulah lari. Kini, sebuah studi juga menemukan, mereka yang terbiasa lari ternyata lebih panjang usia daripada yang tidak. Studi yang dipublikasikan pada Senin (11/8) itu menunjukkan, usia anggota klub lari ternyata rata-rata 20 tahun lebih panjang daripada mereka yang tidak pernah lari.
Para peneliti dari Stanford University California tersebut menyatakan, berlari mengurangi risiko penyakit jantung, kanker, dan penyakit gangguan saraf seperti Alzheimer. "Dalam 19 tahun masa penelitian, kasus kematian pada pelari tercatat 15 persen. Sebaliknya, kematian pada non pelari tercatat 34 persen. Padahal, mereka rutin memeriksakan kesehatan," tulis dr Eliza Chakravarty.
Tim peneliti menyurvei 284 anggota klub lari dan 156 orang dengan rutin memeriksakan kesehatan. Mereka berlatar belakang sosial dan ekonomi sama. Seluruhnya berusia 50 tahun ke atas.
Dimulai pada 1984, setiap responden mengisi survei data frekuensi pelatihan, berat badan, dan ketidakmampuan melakukan delapan aktivitas. Sebagian besar pelari berhenti berlari saat memasuki usia 70 tahun. Namun, sulit ditemukan orang yang benar-benar berhenti berlatih. "Hampir semua melakukan hal yang lain, mereka melanjutkan olahraga lain," ujarnya. Bahkan pada para lansia pun, olahraga meningkatkan kesehatan. Studi menunjukkan, pelari jarang mengalami cedera, termasuk cedera lutut.
Sumber : www.hidayatullah.com
Sumber : www.hidayatullah.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar